Minggu, 20 Desember 2015

Total Dissolved Solid (TDS)





Apa yang dimaksud dengan TDS ?

Dengan banyak beredarnya air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang di pasaran, terlebih lebih dengan dipasarkannya air murni NON mineral (Demineralized Water), maka istilah TDS sering dilontarkan apabila kita menawarkan air minum. Menarik sekali, artinya masyarakat sudah peduli terhadap kesehatan.

TDS singkatan dari Total Dissolved Solid, atau Jumlah zat padat terlarut (termasuk MINERAL). Satuan pengukurannya adalah ppm (part per million).
Contoh : TDS air A :  20 ppm artinya jumlah zat padat terlarut (termasuk mineral) adalah 20 mg per liter. Di sini tidak mengatakan jenis zat terlarut atau mineral terlarut, yang pasti ada zat padat dan atau mineral yang larut dalam air tersebut sebanyak 20 mg per liter.

Air yang dimurnikan seharusnya TDS nya Nol. Karena murni berarti tak ada unsur/zat padat/mineral yang larut dalam air tersebut.
Pemurnian air ada dua cara : Disuling (Air Destilasi) dan disaring dengan membran (Reverse Osmosis - RO). Seharusnya setelah dimurnikan TDS nya Nol, namun karena sesuatu hal, misal membrannya bermasalah  maka TDS nya tidak Nol.

Apakah air yang kita minum TDS nya harus Nol  ?.
Sebagai ilustrasi saya akan gambarkan sebagai berikut :
Ambil air minum murni yang TDS nya Nol, lalu masukkan satu sendok gula putih. Ukur kembali TDS nya. TDS nya pasti naik. Pertanyaannya apakah tidak boleh diminum air yang TDS nya tidak Nol tersebut. Atau silahkan beli air infus, ukur TDS nya. Pasti tidak Nol. Apakah air infus tersebut tidak boleh dipakai ?.

Air di alam tidak ada yang TDS nya benar benar Nol kecuali air hujan yang tidak terkena kontaminasi (sebelum jatuh ke bumi sudah ditampung di awan barangkali). Air sungai, air dari mata air, air sumur, air dari salju, air dari gletser dipastikan TDS nya tidak NOL. Mengapa tidak NOL ? Karena air adalah pelarut universal, kalau sudah menyentuh bumi, batuan dll, air akan melarutkan sebagian zat padat termasuk mineral yang dilewati oleh air tersebut.

Kesimpulannya kalau Anda beli air minum bermineral dipastikan TDS nya tidak NOL. Kalau air minumnya sudah dimurnikan baik secara didestilasi atau disaring dengan membran  seharusnya TDS nya NOL.
Air minum dalam kemasan ada yang bermineral dan yang tidak bermineral. Air minum bermineral dalam kemasan yang beredar di pasaran di Indonesia TDS nya berkisar antara 40 ppm sampai 150 ppm. Apakah ini boleh diminum ? Tentu saja boleh.

WHO (World Health Organization) mempunyai angka standard untuk urusan air minum. Untuk Air yang dimurnikan TDS nya harus dibawah 10 ppm sedangkan untuk air mineral TDS nya  maksimal 2000 ppm. Jadi anda tinggal memilih,  mau minum air dimurnikan atau air mineral, tapi jangan memohon air mineral yang TDS nya NOL- ini tidak ada.

Air zamzam termasuk air minum bermineral, mempunyai kandungan mineral sangat tinggi sehingga TDS nya mendekati 1000 ppm. Nah kaget kan. Boleh nggak minum air zamzam dengan TDS nya  mendekati 1000 ppm ?. Sejak ditemukannnya air zamzam sampai detik ini tidak ada masalah dengan air zamzam, malah menyehatkan.

Jadi permasalahannya bukan angka TDS, tetapi mineral apa yang dikandung dalam air minum tersebut. Kalau air minum mineral dengan kandungan mineralnya sangat berguna untuk kesehatan, mengapa tidak ?.

Ir. Wahyudin
Ahli Geologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar