Apa yang dimaksud dengan TDS ?
Dengan banyak beredarnya air minum dalam kemasan dan air
minum isi ulang di pasaran, terlebih lebih dengan dipasarkannya air murni NON
mineral (Demineralized Water), maka istilah TDS sering dilontarkan apabila kita
menawarkan air minum. Menarik sekali, artinya masyarakat sudah peduli terhadap
kesehatan.
TDS singkatan dari Total Dissolved Solid, atau Jumlah zat
padat terlarut (termasuk MINERAL). Satuan pengukurannya adalah ppm (part per
million).
Contoh : TDS air A : 20 ppm artinya jumlah zat padat terlarut (termasuk mineral) adalah 20 mg per liter. Di sini tidak mengatakan jenis zat terlarut atau mineral terlarut, yang pasti ada zat padat dan atau mineral yang larut dalam air tersebut sebanyak 20 mg per liter.
Contoh : TDS air A : 20 ppm artinya jumlah zat padat terlarut (termasuk mineral) adalah 20 mg per liter. Di sini tidak mengatakan jenis zat terlarut atau mineral terlarut, yang pasti ada zat padat dan atau mineral yang larut dalam air tersebut sebanyak 20 mg per liter.
Air yang dimurnikan seharusnya TDS nya Nol. Karena murni
berarti tak ada unsur/zat padat/mineral yang larut dalam air tersebut.
Pemurnian air ada dua cara : Disuling (Air Destilasi) dan
disaring dengan membran (Reverse Osmosis - RO). Seharusnya setelah dimurnikan
TDS nya Nol, namun karena sesuatu hal, misal membrannya bermasalah maka
TDS nya tidak Nol.
Apakah air yang kita minum TDS nya harus Nol ?.
Sebagai ilustrasi saya akan gambarkan sebagai berikut :
Ambil air minum murni yang TDS nya Nol, lalu masukkan satu sendok gula putih. Ukur kembali TDS nya. TDS nya pasti naik. Pertanyaannya apakah tidak boleh diminum air yang TDS nya tidak Nol tersebut. Atau silahkan beli air infus, ukur TDS nya. Pasti tidak Nol. Apakah air infus tersebut tidak boleh dipakai ?.
Ambil air minum murni yang TDS nya Nol, lalu masukkan satu sendok gula putih. Ukur kembali TDS nya. TDS nya pasti naik. Pertanyaannya apakah tidak boleh diminum air yang TDS nya tidak Nol tersebut. Atau silahkan beli air infus, ukur TDS nya. Pasti tidak Nol. Apakah air infus tersebut tidak boleh dipakai ?.
Air di alam tidak ada yang TDS nya benar benar Nol kecuali
air hujan yang tidak terkena kontaminasi (sebelum jatuh ke bumi sudah ditampung
di awan barangkali). Air sungai, air dari mata air, air sumur, air dari salju,
air dari gletser dipastikan TDS nya tidak NOL. Mengapa tidak NOL ? Karena air
adalah pelarut universal, kalau sudah menyentuh bumi, batuan dll, air akan
melarutkan sebagian zat padat termasuk mineral yang dilewati oleh air tersebut.
Kesimpulannya kalau Anda beli air minum bermineral
dipastikan TDS nya tidak NOL. Kalau air minumnya sudah dimurnikan baik secara
didestilasi atau disaring dengan membran seharusnya TDS nya NOL.
Air minum dalam kemasan ada yang bermineral dan yang tidak
bermineral. Air minum bermineral dalam kemasan yang beredar di pasaran di
Indonesia TDS nya berkisar antara 40 ppm sampai 150 ppm. Apakah ini boleh
diminum ? Tentu saja boleh.
WHO (World Health Organization) mempunyai angka standard
untuk urusan air minum. Untuk Air yang dimurnikan TDS nya harus dibawah 10 ppm
sedangkan untuk air mineral TDS nya maksimal 2000 ppm. Jadi anda tinggal
memilih, mau minum air dimurnikan atau air mineral, tapi jangan memohon
air mineral yang TDS nya NOL- ini tidak ada.
Air zamzam termasuk air minum bermineral, mempunyai
kandungan mineral sangat tinggi sehingga TDS nya mendekati 1000 ppm. Nah kaget
kan. Boleh nggak minum air zamzam dengan TDS nya mendekati 1000 ppm ?.
Sejak ditemukannnya air zamzam sampai detik ini tidak ada masalah dengan air
zamzam, malah menyehatkan.
Jadi permasalahannya bukan angka TDS, tetapi mineral apa
yang dikandung dalam air minum tersebut. Kalau air minum mineral dengan
kandungan mineralnya sangat berguna untuk kesehatan, mengapa tidak ?.
Ir. Wahyudin
Ahli Geologi
Ahli Geologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar